twitter


NYADRAN
(Bal-balan Sega Tambakselo Kedunggalar)

  • Filosofi

o   Sejarah
Secara turun temurun adanya adat Bersih Desa dengan melempar nasi ambengan tidak lepas dari nilai sejarah yang ada. Pada zamanya dulu seiring berdirinya Dusun Tambak Selo Timur, ada seorang tokoh perjuangan pada era penjajahan Belanda dengan sebutan Ki Ageng Tambak.

Diketahui tokoh besar tersebut merupakan seorang penentang penjajahan atas warga pribumi yang dilakukan Belanda pada masanya. Suatu ketika Ki Ageng Tambak bersama pengawalnya dikejar-kejar Belanda dan sampailah di tengah hutan belantara.

Dengan posisi sudah terjepit musuh, Ki Ageng Tambak yang kebetulan ada didekat sumber mata air atau biasa dikenal dengan “Sendang” langsung bersabda tidak ada satupun peluru dari senapan Belanda yang sanggup menembus lokasi persembunyianya.

Maka untuk mengenang lokasi persembunyianya dengan menandai sebongkah batu hitam ini Ki Ageng Tambak berujar bila kelak daerah persembunyianya menjadi perkampungan ramai maka namanya akan disebut Dusun Tambak Selo.

o   Lokasi
Menurut masyarakat, keberadaan Sendang Tambak Selo sangat dikeramatkan masyarakat. Sebagai contoh, setiap kali warga masyarakat ada yang melahirkan pakaian kotor karena kelahiran, pertama kali harus dicuci di sumber air ini. Dari kepercayaan masyarakat, kalau hal ini tidak dilakukan yang bersangkutan, maka anak atau sanak keluarganya akan mengalami bala. Minimal akan direnda sakit-sakitan.

o   Acara
Adat “Bersih Desa” semacam ini menurut sesepuh desa setempat merupakan warisan dari leluhurnya yang dilakukan secara turun temurun.

Menurutnya, ritual warisan yang cukup melegenda tersebut bagian dari nilai-nilai luhur lama dan upaya menunjukkan bahwa manusia menyatu dengan alam. Ritual lempar nasi ini dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan masyarakat terhadap melimpahnya hasil alam yang mampu menghidupi seluruh warga yang ada di desa ini.

Walaupun dianggap sebagai gugon tuhon dan sepintas acara lempar-lemparan nasi ini akan bermakna sebagai penghamburan makanan atau rejeki. Namun menurut kepercayaan masyarakat desa setempat memiliki makna yang lain, yaitui keikhlasan untuk berkorban dan peduli kepada orang lain bahkan makhluk hidup lain.
Tetapi  walaupun begitu, masyarakat  juga tidak mau berisiko meniadakan. Faktanya, saat ritual dilaksanakan, namun salah satu persyaratan saja tidak dilaksanakan, akibatnya akan fatal. Bahkan ada yang tidak panen gara-gara ritual dilaksanakan saat yang tidak tepat.

Seberapa jauh kebenaran dari kekeramatan Sendang Tambak Selo.  Pastinya sampai saat ini masyarakat merasakan kenyamanannya dengan kepercayaannya tersebut. Hal ini barangkali bentuk lokal genius masyarakat kita utamanya masyarakat Jawa yang mampu mengakomodir kekuatan makrokosmos diluar kendalinya dalam harmoni hidup.

o   Kasus
“Pernah cucu saya sakit yang berkepanjangan, menangis tanpa henti tanpa ada sebab. Akhirnya setelah dilakukan ritual meminta maaf di sendang kemudian mencuci pakaian yang telah dipakai, akhirnya waras,” tandas Taklim tokoh tua masyarakat.
Cerita tersebut dibenarkan oleh Wiryo Sumarto (60) dan Wiryo Sardi (56) dua orang yang dipercayai sebagai juru kunci sendang.

  •  Lokasi


di Dusun Tambak Selo Timur Desa Pelang Lor, Kecamatan Kedunggalar. Tepatnya di Pundhen (Sendang Tambak Selo).
  • Waktu

Ritual Nyadran yang dihelat tiap tahun pada Hari Jum’at Legi, tepatnya setelah panen kedua.
  • Durasi

sekitar satu jam mulai sekitar jam 15.00 WIB hingga waktu ashar.
  • Bentuk

1.       Acara ritual bersih desa didahului dengan isthighosah
2.       Acara Ritual yang  berupa lempar bola-bola nasi sebagai acara puncaknya.
  • Prosesi

1.      Satu hari sebelum pelaksanaan Bersih Desa, pihaknya melakukan istighosah bersama warga dan tokoh masyarakat serta para ulama.
2.       Masing-masing kepala keluarga diwajibkan memberikan sumbangan nasi bungkusan (dibungkus dengan daun pisang atau jati) lengkap dengan lauknya (ambengan) berjumlah antara 5 – 10 bungkus. Namun ada juga yang membawa dupa dan sesajian.
3.       Nasi bungkusan dari masyarakat yang telah terkumpul dalam sebuah bungkusan beserta lauk pauk (ambengan)dikumpulkan di sebelah timur sendang.
4.       Setelah usai dido’akan atau dimanterai oleh kades, didampingi oleh seorang pelawangan ataupun juru kunci, ritual lempar nasi dimulai langsung di Punden Desa berupa sumber air yang oleh masyarakat setempat disebut Sendang Tambak Selo. Sementara Sesaji yang berupa Bunga beraneka ragam dikumpulkan di bawah pohon trembesi yang sudah berumur ratusan tahun. Sedangkan dupanya dibakar dekat tumpukan sesaji yang dikumpulkan warga.
5.       kemudian secara spontan masyarakat yang telah berkumpul tersebut berebut nasi. Bukannya untuk dimakan atau dibawa pulang, melainkan dilemparkan sembarangan kepada gerombolan orang.

Setelah usai dan puas saling lempar kemudian masyarakat buyar pulang ke rumah masing-masing. Dan upacarapun telah dianggap usai

  • Suasana

Suasanapun hiruk pikuk penuh kekacauan hampir sekitar satu jam mulai sekitar jam 15.00 WIB hingga waktu ashar. Seluruh masyarakat yang tumpah ruah, baik pria dan wanita, anak-anak dan orang-orang yang telah uzur juga ikut lempar-lemparan nasi tanpa henti. Bahkan mereka saling kejar-kejaran.
  •  Aturan

Walaupun mereka boleh menyerang satu sama lain dengan senjata bola-bola nasi yang tersedia, mereka tidak boleh menyerang tempat duduk kepala desa, petinggi, serta para tokoh masyarakat yang ditempatkan ditempat tersendiri.
  •  Tujuan

1.      Istighozah
Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih intropeksi diri juga lebih berserah diri terhadap Allah SWT.
2.      Ritual

Menurut penjelasan dari pelawangan atau juru kunci, bahwa upacara ritual lempar nasi memiliki maksud dan tujuan tertentu. Salah satunya yaitu sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Tuhan dan bersedekah kepada sesama setelah panenan warga melimpah. Namun, Sedekah itu tidak hanya ditujukan  kepada manusia, tetapi juga kepada makhluk hidup lain, termasuk binatang liar dan makhluk halus yang menjadi danyang di desa pelang lor.

3 comments:

  1. Keren. Pernah hadir tapi rung sempet foto dan buat cerita tentang budaya ini.

  1. maturnuwun :)

  1. ok

Post a Comment


web stats